Sabtu, 25 September 2010

Jawaban Sederhana Yang Elegan dari Seorang Tukang Bakso

Di suatu senja sepulang kantor, saya masih berkesempatan untukmengurus tanaman di depan rumah, sambil memperhatikan beberapa anak asuh yang sedang belajar menggambar peta, juga mewarnai. Hujan rintik rintik selalu menyertai disetiap sore di musim hujan ini.

Dikala tangan sedikit berlumuran tanah kotor, terdengar suaratek... tek..tek.. Suara tukang bakso dorong lewat. Sambil menyeka keringat..., kuhentikan tukang bakso itu dan memesan beberapa mangkok bakso setelahmenanyakan anak - anak, "Siapa yang mau bakso?"

"Mauuuuuuuuu. ...", secara serempak dan kompak anak - anak asuhku menjawab.

Selesai makan bakso, lalu aku membayarnya. ...

Ada satu hal yang menggelitik pikiranku selama ini ketika akumembayarnya,si tukang bakso memisahkan uang yang diterimanya. Yang satudisimpan dilaci, yang satu ke dompet, yang lainnya ke kaleng bekas kuesemacam kencleng. Lalu aku bertanya atas rasa penasaranku selama ini.

"Mang kalo boleh tahu, kenapa uang - uang itu Emang pisahkan? Barangkali ada tujuan ?"

"Iyapak, Emang sudah memisahkan uang ini selama jadi tukang bakso yangsudah berlangsung hampir 17 tahun. Tujuannya sederhana saja, Emang hanya ingin memisahkan mana yang menjadi hak Emang, mana yang menjadihak orang lain/tempat ibadah dan mana yang menjadi hak cita-cita penyempurnaan iman ".

"Maksudnya.. ...?", aku melanjutkan bertanya.

"Iya Non, kan agama dan Allah menganjurkan kita agar bisa berbagi dengan sesama. Emang membagi 3, dengan pembagian :

Uang yang masuk ke dompet, artinya untuk memenuhi keperluan hidup sehari- hari Emang dan keluarga.

Uangyang masuk ke laci, artinya untuk infaq/sedekah, atau untukmelaksanakan ibadah Qurban. Dan alhamdulillah selama 17 tahun menjadi tukang bakso, Emang selalu ikut qurban seekor kambing, meskipun kambingnya yang ukuran sedang saja.

Uang yang masuk kekencleng, karena emang ingin menyempurnakan agama yang Emang pegangyaitu Islam. Islam mewajibkan kepada umatnya yang mampu,untukmelaksanakan ibadah haji. Ibadah haji ini tentu butuh biaya yangbesar. Maka Emang berdiskusi dengan istri, dan istri menyetujui bahwadi setiap penghasilanharian hasil jualan bakso ini, Emang harusmenyisihkan sebagian penghasilansebagai tabungan haji. Dan insya Allahselama 17 tahun menabung, sekitar 2 tahun lagi Emang dan istri akanmelaksanakan ibadah haji.

Hatiku sangat tersentuh mendengar jawaban itu. Sungguh sebuah jawaban sederhana yang sangat mulia. Bahkan mungkin kita yang memiliki nasib sedikit lebih baik dari si emang tukang bakso tersebut, belum tentu memiliki pikiran dan rencana indah dalam hidup seperti itu. Dan seringkali berlindung dibalik tidak mampu atau belum ada rejeki.

Aku melanjutkan sedikit pertanyaan...

"Iya memang bagus..., tapi kan ibadah haji itu hanya diwajibkan bagi yang mampu, termasuk memiliki kemampuan dalam biaya....".

Ia menjawab, " Itulah sebabnya Non. Emang justru malu kalau bicara soal mampu atau tidak mampu ini. Karena definisi mampu bukan hak pak RT atau pak RW, bukan hak pak Camat ataupun MUI.

Definisi"mampu" adalah sebuah definisi dimana kita diberi kebebasan untuk mendefinisikannya sendiri. Kalau kita mendefinisikan diri sendiri sebagai orang tidak mampu, maka mungkin selamanya kita akan menjadi manusia tidak mampu. Sebaliknya kalau kita mendefinisikan diri sendiri,"mampu", maka Insya Allah dengan segala kekuasaan dan kewenangannya Allah akan memberi kemampuan pada kita".

"Masya Allah..., sebuah jawaban elegan dari seorang tukang bakso".

Berterima kasihlah pada orang-orang kecil yang memberikan teladan dan menebarkan harapan perbaikan hidup pada kita. Mereka tiang penyangga yang menahan langit dari keruntuhan.

Mereka peredup terik mentari kehidupan yang ada kalanya terasa panas membakar......

Wallahu'alam

by : Pukis Senja 17 Agustus

i like this note...

terkadang kita berlindung dibalik keterbatasan karena menyerah pada keadaan dan kondisi yang ada dan melihat dari ketidakberdayaan padahal klo kita mau semuanya mampu....kebebasan mengartikan setiap hal...so always open mind and positive thinking...pelajaran yang sangat berharga untukku...

Jumat, 17 September 2010

Ya sudahlah...

ketika mimpimu yang begitu indah

tak pernah terwujud ya sudahlah

saat kau berlari mengejar anganmu

dan tak pernah sampai ya sudahlah


apapun yang terjadi

Ku kan slalu ada untukmu

janganlah kau bersedih

cause everythings gonna be ok

satu dari sekian kemungkinan

kau jatuh tanpa ada harapan

saat itu raga kupersembahkan

bersama jiwa cita-cita dan harapan


kita sambung satu persatu sebab akibat

tapi tenanglah mata hati kita kan lihat

menuntun ke arah mata angin bahagia

kau dan aku tahu jalan selalu ada

juga ku tahu lagi problema kan terus menerjang

bagai deras ombak yang menabrak karang

namun ku tahu ku tahu kau mampu tuk tetap tenang

hadapi bersamaku hingga akhir datang

saat kau berharap keramahan cinta

tak pernah kau dapat ya sudahlah yeah

dengar ku bernyanyi lalalalala heyeyeyeyeyayaya

dedum dedudedadedudidam semua ini belum beakhir


apapun yang terjadi

Ku kan slalu ada untukmu

janganlah kau bersedih

cause everythings gonna be ok


satu kan langkah langkah yang beriring

genggam hati rangkul emosi

genggamlah hatiku satukan langkah kita

sama rasa tanpa pamrih

ini cinta across the sea

peluklah diriku terbang bersamaku

melayang jauhh.. woo..woo.. yeeahhh.. (come fly with me, baby)

ini aku dari ujung rambut menyusur jemari

sosok ini yg menerima kelemahan hati

yea..aku cinta kau.. ini cinta kita

cukup satu waktu yes untuk satu cinta


satu cinta ini akan tuntun jalanku

rapatkan jiwamu yo tenang disisiku

rebahkan rasamu untuk yg ditunggu

bahagia hingga ujung waktu



apapun yang terjadi

Ku kan slalu ada untukmu

janganlah kau bersedih

cause everythings gonna be ok

apapun yang terjadi

ku kan slalu ada untukmu

janganlah kau bersedih

cause everythings gonna be ok


apapun yang terjadi

Ku kan slalu ada untukmu

janganlah kau bersedih

cause everythings gonna be ok

Asing...

beberapa hari yang lalu tepatna lebaran ke 4 ada undangan halal bihal dr sebuah komunitas yang pernah aku ikuti dulu, berhubung ada seorang temen mbkyu min2 yang ngejak dan diijinkan oleh orang tua, karenanya aku datang pinginnya sekalian mampir ke masjid agung jawa tengah...

entah kenapa semalaman sewaktu mo pergi perasaan hati sama sekali tak enak mendadak begitu sedih, aku pun tak tau kenapa, terkadang perasaan sedih yang teramat sangat muncul tanpa di duga...

keesokan harinya aku pergi, tapi tetap dengan perasaan ga enak....
rasanya aku merasa asing dengan kota tu tembalang...
tempat dulu kuliah....
tempat yang menyimpan berjuta kisah kasih yang begitu indah...
tempat yang memberi warna dalam hidup...
tempatku mendapatkan pelajaran hidup yang begitu luar biasa...
tapi setelah sekian lama tak berkunjung aku merasa begitu asing...
rasanya tak seindah dulu...
tak seceria dulu....
pa karena perubahan yang mulai tampak di sekitarnya...

tentunya bukan itu yang merubah rasa menjadi begitu asing...
di sana aku seperti orang hilang tanpa tujuan...
nah mungkin ini, tujuan....
dulu aku punya tujuan ditempat itu....pendidikan
sekarang merasa terasing karena tanpa tujuan yang jelas...

seperti diriku saat ini yang kehilangan arah...tak tau kemana akan menuju..
adakah yang bisa membantuku menemukan tujuan dalam hidupku???

aku hilang dalam pengembaraanku...
apa tujuan hidupku???
semuanya serba tak jelas...

UniK

Bahasa adalah sesuatu yang sangat unik. dari satu kata saja punya makna yang begitu banyak. terkadang membuat orang jadi berang dibuatna. ya tentu saja karena tiap orang punya otak yang berbeda. mereka kemampuan menerjemahkan bahasa pun beda walaupun tinggal dikota yang sama, sebut saja bahasa indonesia. salah satu contohnya kata sedikit ato banyak kata umum seperti ini bisa diartikan menjadi banyak makna, banyak bisa 1 karena paling sedikitnya 0, bisa 2, 3, 4 ato 5, tergantung presepsi orang.

Mengerti seseorang membutuhkan komunikasi yang efektif. media yang digunakan adalah bahasa, maka sering terjadi kesalahan pahaman yang menyebabkan pertengkaran dan permusuhan. ada baiknya menyamakan pengertian, terkadang bertanya apakah pengertianku dan pengertianmu sama ato kah beda? perlu untuk dilakukan untuk menghindari kesalahpahaman yang terjadi. jadi teringat pesen dari kepsek mengukur baju boleh dengan ukuran diri sendiri tapi untuk mengukur komunikasi, pengertian ato apapun yang berhubungan dengan orang lain ato perasaan orang lain tak bisa menggunakan ukuran diri sendiri. "aku pikir kamu sudah tau", "aku pikir ini baik untukmu", "aku pikir begini, begitu" tanpa pernah menanyakan yang sesungguhnya sering sekali menimbulkan kesalahpahaman. untuk menguranginya ya dengan bertanya...tak ada salahnya kan bertanya tentang sesuatu. sering aku melihat perdebatan antar pasangan, antar rekan kerja, antar anggota dewan, sebenarnya pergertian mereka yang berbeda atokah tujuan mereka yang mulai berbeda? perbedaan tu indah, klo memang tujuan yang akan mereka tempuh sama kenapa harus saling bertengkar, kenapa ga memilih tetap pada satu jalur dengan perbedaan yang ada, misalna pada pasangan kenapa mereka tidak berkata mari kita berjalan bersama diatas semua perbedaan, sama-sama membangun sebuah hubungan yang harmonis tapi kenapa justru lebih memilih tu berjalan sendiri-sendiri, sering aku dengan aku dan kamu tak cocok maka sebaiknya kita akhiri saja, kenapa harus seperti itu klo memang cinta yang telah menyatukan mereka seharusnya mereka saling mengikhlaskan diri untuk berjalan bersama, menghadapi semua hambatan bersama bukankah akan lebih indah bila seperti tu....klo perdebatan yang terjadi antar anggota dewan, hal ini sungguh sangat disesalkan, kenapa mereka harus berkelahi, adu mulut pa ini sebenarna tujuan tetap sama atau kah tujuanna sudah beda?? bukankan tujuan utamana untuk kemakmuran rakyat, kenapa tidak sama-sama saling mendukung, saling menguatkan demi tercapainya kemakmuran rakyat, hanya saja sekarang semua berubah dulu para pejuang membela negeri ini dengan cara mereka sendiri-sendiri tapi satu tekad dan satu tujuan untuk membebaskan negeri ini dari penjajah. sekarang mereka bersikukuh dengan pendapatnya sendiri tapi tujuannya tak lagi untuk kepentingan rakyat, melainkan kepentingan pribadi.

Kejadiannya tentu akan beda jika orang yang akan kau buat mengerti adalah anak-anak...
membahasakan kedalam bahasa mereka tanpa mengurangi makna yang ada, lumayan buat mikir ya memang hidup tu harus mikir. anak-anak tu masih sangat polos setiap input yang diperoleh diterima dengan mentah tanpa mengolahnya terlebih dahulu karenanya sekonyol papun pertanyaan yang keluar sebisa mungkin menjawabnya dengan daya tangkap mereka. melihat anak-anak membuatku tersadar akan banyak hal, aku sama seperti mereka, belum bisa mengolah data dengan baik tapi aku akan selalu berusaha menjadi dewasa...

pengertian dewasa yang ada dalam konsep pikiran ku adalah orang yang mampu menempatkan diri dalam berbagai situasi, dia seorang pengendali emosi yang baik, kedewasaan seseorang tak ditentukan dari usia yang dimiliki tapi lebih terlihat bagaimana sikapna dalam menghadapi setiap persoalan yang terjadi, kedewasaannya terbawa oleh setiap tutur kata dan keiklasan sikapnya....dan aku belum bisa melakukannya...aku rasa setiap orang memiliki pengertian yang berbeda tentang kedewasaan...

kembali lagi kebahasan semula bahasa...aku ingin belajar bahasa, sepertina menyenangkan bisa menguasai bebagai bahasa....

MaNuSiA BiAsA


masih ku ingat selalu
saat kau berjanji padaku
takkan pernah ada cinta yang lainnya
terasa begitu indah

tapi semua berbeda
saat kau kenali dirinya
sadarkah dirimu diriku terluka
saat kau sebut namanya

aku memang manusia biasa
yang tak sempurna dan kadang salah
namun di hatiku hanya satu
cinta untukmu luar biasa

andaikan saja kau tahu
aku takkan mudah berubah
aku kan bertahan selalu bertahan
sampai waktu memanggilku

kemanakah dirimu yang dulu cinta aku
dimanakah dirimu yang selalu merindukanku

namun di hatiku hanya satu
cinta untukmu luar biasa
cinta untukmu luar biasa

Awan dan Ombak


Bila kulihat awan di birunya langit
Berarak searah tiupan angin pagi
Hatiku selalu bertanya
Kemanakah mereka lalu pergi nanti
Kala kupandang ombak di birunya langit
Berkejar-kejaran tak henti s’panjang waktu
Apakah yang mereka cari
Sesampainya di tepi pantai pasir

Begitu adanya diriku dan dirimu
Seiring bersama memadu kisah kasih
Selalu ada saja tanya
Akankah semua kan berakhir indah

Reff :
Kau bagai awan yang berarak di langit biru
Ku bagai ombak berkejaran di lautan
Yang seolah dapat berpadu
Di cakrawala senja

Kenyataannya kini jauhlah adanya
Jarak antara kita terlalu berarti
Kau melayang tinggi di sana
Dan aku mengharapkanmu di sini

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1431 H