Jumat, 17 September 2010

UniK

Bahasa adalah sesuatu yang sangat unik. dari satu kata saja punya makna yang begitu banyak. terkadang membuat orang jadi berang dibuatna. ya tentu saja karena tiap orang punya otak yang berbeda. mereka kemampuan menerjemahkan bahasa pun beda walaupun tinggal dikota yang sama, sebut saja bahasa indonesia. salah satu contohnya kata sedikit ato banyak kata umum seperti ini bisa diartikan menjadi banyak makna, banyak bisa 1 karena paling sedikitnya 0, bisa 2, 3, 4 ato 5, tergantung presepsi orang.

Mengerti seseorang membutuhkan komunikasi yang efektif. media yang digunakan adalah bahasa, maka sering terjadi kesalahan pahaman yang menyebabkan pertengkaran dan permusuhan. ada baiknya menyamakan pengertian, terkadang bertanya apakah pengertianku dan pengertianmu sama ato kah beda? perlu untuk dilakukan untuk menghindari kesalahpahaman yang terjadi. jadi teringat pesen dari kepsek mengukur baju boleh dengan ukuran diri sendiri tapi untuk mengukur komunikasi, pengertian ato apapun yang berhubungan dengan orang lain ato perasaan orang lain tak bisa menggunakan ukuran diri sendiri. "aku pikir kamu sudah tau", "aku pikir ini baik untukmu", "aku pikir begini, begitu" tanpa pernah menanyakan yang sesungguhnya sering sekali menimbulkan kesalahpahaman. untuk menguranginya ya dengan bertanya...tak ada salahnya kan bertanya tentang sesuatu. sering aku melihat perdebatan antar pasangan, antar rekan kerja, antar anggota dewan, sebenarnya pergertian mereka yang berbeda atokah tujuan mereka yang mulai berbeda? perbedaan tu indah, klo memang tujuan yang akan mereka tempuh sama kenapa harus saling bertengkar, kenapa ga memilih tetap pada satu jalur dengan perbedaan yang ada, misalna pada pasangan kenapa mereka tidak berkata mari kita berjalan bersama diatas semua perbedaan, sama-sama membangun sebuah hubungan yang harmonis tapi kenapa justru lebih memilih tu berjalan sendiri-sendiri, sering aku dengan aku dan kamu tak cocok maka sebaiknya kita akhiri saja, kenapa harus seperti itu klo memang cinta yang telah menyatukan mereka seharusnya mereka saling mengikhlaskan diri untuk berjalan bersama, menghadapi semua hambatan bersama bukankah akan lebih indah bila seperti tu....klo perdebatan yang terjadi antar anggota dewan, hal ini sungguh sangat disesalkan, kenapa mereka harus berkelahi, adu mulut pa ini sebenarna tujuan tetap sama atau kah tujuanna sudah beda?? bukankan tujuan utamana untuk kemakmuran rakyat, kenapa tidak sama-sama saling mendukung, saling menguatkan demi tercapainya kemakmuran rakyat, hanya saja sekarang semua berubah dulu para pejuang membela negeri ini dengan cara mereka sendiri-sendiri tapi satu tekad dan satu tujuan untuk membebaskan negeri ini dari penjajah. sekarang mereka bersikukuh dengan pendapatnya sendiri tapi tujuannya tak lagi untuk kepentingan rakyat, melainkan kepentingan pribadi.

Kejadiannya tentu akan beda jika orang yang akan kau buat mengerti adalah anak-anak...
membahasakan kedalam bahasa mereka tanpa mengurangi makna yang ada, lumayan buat mikir ya memang hidup tu harus mikir. anak-anak tu masih sangat polos setiap input yang diperoleh diterima dengan mentah tanpa mengolahnya terlebih dahulu karenanya sekonyol papun pertanyaan yang keluar sebisa mungkin menjawabnya dengan daya tangkap mereka. melihat anak-anak membuatku tersadar akan banyak hal, aku sama seperti mereka, belum bisa mengolah data dengan baik tapi aku akan selalu berusaha menjadi dewasa...

pengertian dewasa yang ada dalam konsep pikiran ku adalah orang yang mampu menempatkan diri dalam berbagai situasi, dia seorang pengendali emosi yang baik, kedewasaan seseorang tak ditentukan dari usia yang dimiliki tapi lebih terlihat bagaimana sikapna dalam menghadapi setiap persoalan yang terjadi, kedewasaannya terbawa oleh setiap tutur kata dan keiklasan sikapnya....dan aku belum bisa melakukannya...aku rasa setiap orang memiliki pengertian yang berbeda tentang kedewasaan...

kembali lagi kebahasan semula bahasa...aku ingin belajar bahasa, sepertina menyenangkan bisa menguasai bebagai bahasa....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar