Kamis, 17 Februari 2011

Badan Cuma Titipan...

Badan Cuma titipan
Kapan kita akan sadar bahwa kesehatan kita adalah tanggung jawab kita sendiri, bahwa tubuh kita adalah amanah yang harus kita jaga? Jika kita melalaikan tanggung jawab kita dan menyia-nyiakan bahkan merusak tubuh kita, apa yang akan kita katakana pada sang pemberi amanah itu saat dia menanyakanya kelak?

tubuh yang sudah berpenyakit, ada yanbg terlahir dengan tubuh sempurna lalu mencari-cari penyakit. Ada penyakit bawaan, ada penyakit buatan.
Saat tenggorokan gatal, suara bindeng, hidung meler, dan gatal karena influenza, kita segera marah dan menuding virus flu sebagai biang kerok utamanya. Kita lupa menuding ke diri sendiri, mengingat-ingat kecerobohan apa yang sudah kita lakukan terhadap tubuh kita sendiri sehingga virus flu yang memang selalu ada itu-bisa Berjaya di tubuh kita.

Kepada siapa seorang perokok, misalnya harus marah bila karena rokoknya itu, paru-paru dan jantungnya jadi error? Apa ia akan menyalahkan rokok dengan kurang ajar mengandung nikotin dan ribuan zat beracun lainnya? Tentu si perokok akan marah pada diri-sendiri karena kita secara sadar membeli dan mengisap racun.
Nah, kalau dia yang ketitipan tubuh saja bias marah oleh ulahnya sendiri, bagaimanakah dengan dia, yang memiliki tapi rela menitipkan tubuh itu manusia?
Kapan kita akan sadar bahwa kesehatan kita adalah tanggung jawab kita sendiri, bahwa tubuh adalah amanah yang harus kita jaga? Jika kita melalaikan tanggung jawab kita dan menyia-nyiakan ahkan merusak tubuh kita, apa yang akan kita katakanpada sang pemberi amanah itu saat di menanyakannya kelak?

Di tengah keterpanaan dunia atas meninggalnya “king of pop” Michael Jackson, yang juga membuat media cetak dan elektronik “lupa” berita lain, Michael Levine mantan juru bicara Michael Jackson harus akui bahwa saya tidak terkejut oleh kematian itu. “saya harus akui bahwa saya tidak terkejut oleh kejadian tragis ini,” katanya seraya menyebutkan bahwa sang mega bintang selama bertahun-tahun telah berada dalam perjalanan yang teramat sulit dan merusak diri (self-destructive). “manusia tak akan sanggup berlama-lama hidup dalam stress seperti yang dialami jacko,” katanya.
Tak ukar mengenali apa yang telah Jackson dan para dokter lakukan pada tubuhnya (wajah dipermak habis-habisan, kulit diputihkan dan berbagai tindakan medis aneh lainnya). Juga memang tak sukar membayangkan kejamnya media gossip menyusup ke kehidupan pribadinya. Tapi unsure self destructive yang dilakukan Michael Jackson itu sukar disangkal adanya, dan itu layaknya jadi cermin buat kita.

Andai kita mau mengadposi konsep bahwa tubuh kita pun merupakan amanah, kita tentu akan menghindar dari tindakan yang menggerogoti kesehatan kita sendiri. Merusak kesehatan kita sendiri (sehingga kita jatuh sakit) agaknya juga merupakan salah satu jenis tindakan egoistis, tindakan orang yang tidak mau membayangkan betapa repotnya orang di sekelilingnya (orangtua, istri, suami, anak, family, sahabat, rekan kerja dan seterusnya) yang harus turut menanggung sakitnya.

Sungguh, kita tak bisa dengan sombong berkata, “ini kan badan gue, terserah gue dong mau gue apain…” bukan badanmu, kawan. Sekali lagi itu titipan belaka yan kelak akan diminta kembali dan akan dibandingkan dengan keadaannya yang semula.

By agus budiman majalah ummi edisi 03 juli 2009 hal 2

2 nikmat yang kadang terlupa yaitu nikmat sehat dan nikmat waktu luang...
Keep Our Health...just want to remend that without health everything is nothing...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar