Rabu, 09 Februari 2011

Guru baik, Ibu Jahat (No Excuse! for Parent and Family)

Guru baik, Ibu galak (No Excuse! for Parent and Family)
by Isa Alamsyah

Beberapa waktu lalu saya bertemu seorang suami yang bercerita tentang perilaku istrinya.
Istrinya adalah seorang guru TK yang sangat disukai anak-anak.
Ia terkenal sabar dan telaten jika menghadapi anak-anak.
Sekalipun anak-anak nakal dan mengganggu sang istri sebagai guru TK
tetap bisa menghadapi mereka dengan senyum.

Akan tetapi itu tidak terjadi di rumah.
Setelah pulang ke rumah, istrinya sama sekali jauh dari wanita ramah.
Ia sering kali marah kepada anak-anaknya
yang juga masih kecil sebagaimana anak-anak TK di sekolah.
Jika anaknya nakal ia menegurnya kasar.
Jika anaknya mengganggu ia dengan kasar mengabaikan.
Memang sang istri tidak memukul anak-anaknya,
tapi sang suami melihat begitu jauh perilaku istrinya sebagai guru TK
di sekolah dan sebagai ibu di rumah.

Tak tahan melihat perilaku sang istri, akhirnya suami bertanya;
"Berapa sih kamu di gaji di TK?" Kamu kok bisa ramah benar kalau di TK?
Begini saja, saya gaji kamu sebagaimana kamu digaji di TK,
tapi kamu harus seramah kamu ketika menjadi guru TK di sana?"


Kenapa hal tersebut terjadi?
Karena sang Istri menerapkan prinsip No Excuse! secara sepotong-sepotong.
Ketika di TK, ia bisa menahan diri untuk marah kepada murid TK,
Ketika di rumah ia tidak bisa bersikap sama.
Di rumah dia bisa excuse, "Ibu lagi cape jadi jangan ganggu ibu dulu."
Tapi di sekolah sebagai guru tidak mungkin dia bilang ke murid: "Bu Guru cape, jangan ganggu dulu!"

Ya itu salah satu masalah kita dalam parenting.
Banyak di antara kita yang bisa menjadi profesional worker tapi tidak bisa menjadi profesional parent.
Di dunia profesional kalau kita berhadapan dengan klien, marah sekalipun kita tetap bisa menahan diri untuk tidak menuangkan amarah, seharusnya juga begitu di rumah.
Sekalipun marah, sebagai profesional parent kita harus bisa menahan marah.
Kita hanya marah kalau dibutuhkan, dalam dunia profesional pun kita mengenal konsep complain - marah untuk sesuatu yang proporsional.

Di dunia profesional kita dengan ramah sering menyapa orang ketika berpapasan bahkan yang kita tidak kenal.
Di rumah, dengan anak sekalipun kita juga harus saling menegur sapa.

Untuk menjadi profesional parent prinsipnya sederhana,
Kita sebagai ayah atau bunda adalah profesional,
klien kita adalah anak-anak dan keluarga.
Service kita adalah untuk menyiapkan masa depan terbaik untuk mereka.
Setiap tindakan kita harus menujang semua itu.
Dan garis bawahi: Tidak ada excuse untuk melanggar sekalipun cape, sekalipun waktu mendesak, lagi lembur, dsb.
Kita harus mengatur segalanya berjalan baik, di rumah di tempat kerja, atau keluarga.
Tapi yang berat dalam parenting adalah kadang kita harus bersikap sebagai teman, sebagai guru, sebagai murid, sebagai pemimpin, sebagai pendamping dan semua harus dilakukan dalam proporsi dan waktu yang tepat.

Memang tidak mudah tapi ada caranya.
Karena itu kami menyelenggarakan workshop "Sakinah Family" yang bertujuan untuk membangun keluarga sejahtera, bahagia dan profesional.

Sesi 1:
Membangun keluarga kuat mental dan spiritual dengan spirit No Excuse!
Instruktur: Isa Alamsyah

Bagaimana Islam mengajarkan budaya No Excuse?
Bagaimana membangun budaya No Excuse! di rumah?
Bagaimana membangun keluarga profesional tapi menyenangkan?
Apa saja budaya No Excuse yang ada hampir di setiap keluarga tanpa disadari orang tua?
Bagaimana membangun disiplin tapi fun?
Bagaimana menyikapi pendidikan di sekolah yang makin membebani, tetap berprestasi tapi tidak stres? Temukan cara menaklukkannya!
Bagaimana bersikap profesional sebagai ayah, bunda, dan menanamkan sikap profesional sebagai anak.

Sesi 2:
Membangun keluarga kuat finansial dengan konsep Think Dinar!
Bagaimana meningkatkan penghasilan rumah tangga?
Kenapa dinar lebih powerful dari menabung, asuransi pendidikan, deposito, tabungan haji, tabungan pensiun, main saham, main property, atau metode finansial lain yang diketahui banyak orang
Instruktur: Endy J. Kurniawan

Sesi 3:
Membangun keluarga harmonis dengan spirit "Sakinah Bersamamu"
Instruktur: Asma Nadia
Keluarga yang bahagia bukanlah keluarga yang sempurna tapi keluarga yang bisa mengoptimalkan segala potensi dalam ketidaksempuranannya.
Bagaimana menyikapi ketidaksempurnaan?
Bagaimana menciptakan hubungan yang lebih harmonis dengan apa yang ada?
Temukan trik-triknya.

Hadiri Seminar Workshop Spektakuler 3 ini 1
Seminar dan Workshop Paket terlengkap dan termurah
"Sakinah Family"

Acara : 26 Februari 2011
Pukul : 09.00 - 17.00
Tempat: Jakarta Design Center Slipi Jakbar


****

catatan: pengen ikut seminar ini...da modulnya ga ya??? guru di TKku alhamdulilah profesional parent and profesional teacher...semoga aku juga bisa seperti mereka amin..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar