Jumat, 18 Februari 2011

Musik Mencerdaskan Anak

Sebuah riset yang dilakukan tim peneliti amerika serikat memperlihatkan pendidikan musik dan kesenian lain kepada anak-anak dapat membantu mereka memperbagus kemampuan dasar membaca, menulis dan berhitung.

Temuan ini memperkukuh beberapa teori yang menyatakan ada katian erat antara kemampuan matematika dan kecakapan bermusik seseorang, teori yang menjadi dasar anjuran supaya orang tua dan sekolah memberi pendidikan musik tambahan.

“inilah bukti nyata, pendidikan kesenian dapat berinteraksi dengan kecepatan seseorang menyerap pelajaran lain, “ kata martin gardiner dari sekolah musik di providence, rhode island.

Gardiner dan kawan-kawan menguji 96 anak sekolah berumur lima sampai tujuh tahun. Sebanyak 48 murid mengikuti jam ekstra pendidikan musik dan seni visual, 48 murid lain cukup mengikuti pelajaran musik dan menggambar sesuai dengan kurikulum standar.

Gardiner dan kawan-kawan kemudian membandingakan nilai mereka pada tahun sebelumnya dengan nilai mereka setelah (bagi 48 orang pertama) mendapatkan jam ekstra atau setelah (bagi 48 orang lainnya) cukup dengan pelajaran musik standar.

Anak-anak yang mendapatkan jam ekstra memperlihatkan peningkatan prestasi dalam matematika dan itu terjadi semua kelompok murid berkemampuan rata-rata, dibawah rata-rata dan di atas rata-rata.

Murid ayang ketika di taman kanak-kanak berkemampuan membaca di bawah rata- rata, menurut gardiner seperti ditulis dalam jurnal nature edisi 23 mei 1996, dapat mengejar teman-teman mereka yang tadinya di kelompok rata-rata asalkan mereka diperkaya dengan pelajaran kesenian tambahan.

Gardiner, biofisikawan yang juga mengajar musik, mengatakan anak-anak dalam penelitaian ini diajari menyanyi dengan menggunakan sistem hongaria yang dikembangkan 60 tahun lalu, sebuah pendekatan terstruktur dan berdisiplin.

“meeka belajar menyanyi di dalam sebuah kelompok dengan ketepatan nada dan irama disertai dengan kepekaan emosial, sebuah program yang sangat terstruktur, tetapi dapat dinikmati (menyanangkan) anak-anak,”kata gardinere kepada reuters

Pada tahun kedua anak-anak itu diajari membaca paritur. “dengan ini kami berharap ada pengembangan keterampilan, “katanya.

Gardinere, yang spesialis dalam riset oratk, mengatakan temuan itu memberikan pandangan tentang bagaimana otak bekerja. Dia mengingatkan sebuah keyakinan lama bahwa musik dan kemampuan matematika berkaitan.

Tak diragukan lagi bahwa kedua hal ini secara anatomis (di otak) berdekatan satu sama lain, “ambil contoh einstein yang terkenal dengan kesenangannya bermain biola.”



By Reuters/salamo simanungkalit, “membangun komunikasi bijak orang tua dan anak”.2007

Tidak ada komentar:

Posting Komentar